“Ini semua membuat aku nostalgia. Karena banyak tanaman di Kebun Kumara yang dulu ada di halaman Eyangku. Jadi aku mau bilang terima kasih ke Eyang yang sekarang udah ngga ada, karena aku dibuat terpapar dengan jamu, jadi sekarang punya semangat. Dan disini kayak merasa ketemu teman-teman baru yang punya minat yang sama jadi semoga bisa ikut workshop-workshop lain ke depannya.”

Begitulah yang diutarakan oleh Eka, salah satu peserta workshop jamu kolaborasi Kebun Kumara dengan Lestari Jamuku. Di tanggal 25 Februari 2024 kemarin, kami mengadakan workshop untuk belajar cara menanam dan membuat jamu.

Menanam sendiri tanaman herbal di rumah merupakan sesuatu bisa dilakukan di perkotaan karena hanya bermodalkan pot, tanah subur, dan bibit saja. Dan membuat jamu sendiri di rumah juga merupakan hal mudah yang tidak membutuhkan peralatan khusus, hanya bermodalkan alat parut, wadah untuk mendidihkan air dan sumber bahan jamu segar yang bisa ditanam sendiri di rumah.

Ini semua lah yang dipelajari oleh para peserta “Sip & Sow : Turmeric Workshop Garden to Glass” kita. Belajar menanam tanaman obat, belajar merawatnya, belajar membuat tanah subur dan belajar mengolah jamu.

Zacky dan Intan dari Lestari Jamuku juga bercerita tentang proses persiapan jamu yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun riset di Lestari Jamuku. Sebelum meluncurkan enam (6) produk jamu yang sekarang mereka pasarkan, Zacky dan Intan telah berguru di banyak tempat dan bekerjasama langsung dengan para produsen di Karanganyar untuk sumber rimpang dan tanaman herbal berkualitas.

Melalui pendekatan yang alami, jamu memberi kita pilihan untuk memupuk kesehatan sedikit-demi-sedikit, setiap hari, melalui pemanfaatan tanaman herbal yang begitu subur dan kaya keberagamannya di tanah air Indonesia. Sebagai minuman kesehatan tradisional, jamu merupakan warisan budaya yang patut dikenal.

Ayo kita lestarikan jamu untuk kesehatan, kemakmuran dan keberlanjutan kearifan serta alam Indonesia.