Tempat Pembuangan Akhir Penuh. Apa Sih Penyebabnya?

Beberapa waktu belakangan ini lagi sering banget baca berita buruk tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dari kebakaran hingga overcapacity. Sebenarnya TPA penuh atau overcapacity adalah indikasi dari krisisnya pengelolaan sampah pada daerah tersebut. Kasus overcapacity yang ramai sedang terjadi ada di beberapa wilayah. TPA Piyungan di Jogja, tiap harinya menerima 630 ton sampah. TPA Sarimukti di Bandung yang kapasitas menampung sampahnya hanya 1,9 juta meter, nyatanya sekarang menampung 15,5 juta meter sampah.

Bahkan pada tahun 2021, Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan terdapat 10 provinsi yang status TPA-nya sudah melampaui kapasitas tampung. Penyebab meluapnya sampah di TPA karena produksi sampah yang terus meningkat dan minimnya pengelolaan. Berdasarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2022, komposisi sampah terbesar dihasilkan oleh sampah rumah tangga sebanyak 35,42%. Lagi-lagi sampah rumah tangga penyumbang sampah yang sangat besar.

Kami, Kompos Kolektif & Sustainable Indonesia, ingin membantu meningkatkan kesadaran kalian untuk mulai memilah dan mengolah sampah dari rumah. Untuk menanggulanginya kita pelan-pelan bisa mengolah sampah rumahan kita menjadi barang baru. Dan untuk sisa makanan bisa dikompos agar tidak terbuang langsung ke TPA!

Tapi, kalau masih kurang paham dan tidak ada lahan maupun waktu untuk mengompos, @KomposKolektif siap mengangkut sampah rumahan kamu. Caranya mudah banget, tinggal daftarkan diri kamu di link berikut di bawah ini

Lalu tunggu tim kami kontak!

Yuk, sama-sama mulai lakukan langkah kecil di rumah agar bisa menyelamatkan lingkungan kita semua.

Previous
Next